Rabu, 13 Agustus 2014

Do You Know About 'Palembang' ? Atau Wong Kito Galo ?

Diposting oleh Unknown di 06.44
Berjumpa lagi bersama saya dalam acara TUGAS APLINET :) kali ini saya berkesempatan mengajak anda mengenal lebih dekat dengan palembang. Kota yang amat saya cintai, lebih tepatnya bukan kotanya tetapi seseorang yang ada disana (CEILEEEEH). Oke langsung saja ulasan mengenai KOTA PEMPEK :

Palembang, tentulah sudah dikenal dengan Pempek nya. Kalau lagi kenalan “dari mana ?” Palembang, pasti disambar dengan statement “Pempek donk”!
Palembang adalah kota yang aku tahu paling banyak mempunyai makanan khas daerah. Dari makanan berat sampe makanan ringan sangat beraneka ragam. Terutama makanan dari bahan ikan sangat banyak ragamnya. Untuk pempek saja bisa banyak judulnya, ada pempek kapal selam, pempek telok, lenjer, pempek bakar, pempek mie dan masih banyak lagi. Kerupuk pun begitu adanya beda bentuk beda pula namanya, kalau buat kita yang krenyes-krenyes pasti dipanggil “kerupuk”, di Palembang bisa jadi itu kerupuk, kemplang atau pilus , sama krenyes nya dengan kerupuk .

13286001541572785791 Pempek adalah makanan yang sudah dikenal orang banyak sebagai ciri khas Palembang. Makanan yang terbuat dari sagu (tepung kanji) dicampur dengan ikan giling akan sangat nikmat disantap dikala siang/sore hari. Tapi di Palembang sering disantap dikala sarapan pagi. Disajikan bersama cuka (cuko) yang terbuat dari rebusan gula merah dan cabe rawit. Pempek bisa disantap dalam keadaan di rebus , digoreng bahkan dipanggang. Pempek panggang sering disebut Tunu, dibentuk bulat-bulat kemudian pada bagian tengah disisipkan ebi/udang kering giling
yang diberi kecap manis/asin bisa langsung disantap dan banyak orang menambahkan cuka sebagai pelezatnya. Jenis Pempek lainnya : kapal selam, lenjer, keriting, adaan, kulit, tahu, pistel (isi irisan pepaya muda), udang, lenggang (irisan pempek digoreng seperti martabak bersama telur), otak-otak dan lain-lain.

Selain makanan nya palembang juga dikenal dengan landmark nya yaitu jembatan ampera.Jembatan Ampera merupakan suatu identitas yang otentik untuk Kota Palembang.  Palembang adalah Ampera dan Ampera adalah Palembang.  Kesehariaan warga Palembang pasti tidak lepas dari jembatan ini karena Jembatan Amperalah penghubung utama di pusat Kota Palembang antara daerah hulu ke hilir pun sebaliknya dari hilir ke hulu.  Tidak bisa dibayangkan apabila Ampera tidak ada, pastinya kehidupan warga Palembang akan sangat terganggung; arus ekonomi Palembang akan terhambat karena perputaran uang melalui Jembatan Ampera terjadi setiap hari antara hulu ke hilir dan sebaliknya; para pegawai akan terhambat waktu kerjanya karena hanya Ampera yang dapat menghubungkan rumah ke tempat kerjanya; demikian pula pelajar dan mahasiswa yang sekolah dari hilir ke hulu atau sebaliknya hulu ke hilir akan sangat terganggu dan menghambat waktu tempu untuk menuntut ilmu bila Ampera tidak ada.  

Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi seperti Sungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya 

Di Palembang sendiri juga memiliki ciri khas yaitu pada kain songket nya. Kemampuan membuat Songket tradisional di Palembang biasanya diwariskan secara turun-temurun.Sewet Songket merupakan kain yang kerap digunakan oleh pelapis pakaian wanita di bagian bawah yang dihiasi dengan selendang berteman dengan baju kurung. Dalam upacara adat atau selebrasi pernikahan, pengantin biasanya menggunakan Songket lengkap dengan Aesan Gede (kebesaran), Aesan Pengganggon (Paksangko), Selendang Mantri, Aesan Gandek dan yang lainnya.  Secara kualitas, Songket Palembang merupakan songket terbaik di Indonesia. Bahkan, songket ini disematkan julukan sebagai “Ratu Segala Kain.”


0 komentar:

Posting Komentar

 

Kertas Usang Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting