Selasa, 14 Juni 2016

Karena sekuat apapun

Diposting oleh Unknown di 07.24 0 komentar
Aku melepaskan mu
Sekuat apapun aku menahan rasa ini toh akhirnya akan terhapus dengan ribuan rintik hujan.
Aku melepaskan mu
Walaupun aku tau  kamu yang terbaik, terbaik dalam membuat luka.
Karena aku tidak seantusias dulu
Karena aku tidak sesakit dulu
Karena aku tidak punya kepercayaan diri untuk menunggu lagi.
Aku tidak akan mengutuk mu,
Aku tidak akan mengungkit-ungkit betapa menderitanya mencintai kamu 
Aku tidak lagi menunggu hujan agar kamu khawatirkan. Tidak lagi.
Semua berubah, aku harus menata hati.
Aku bukan wanita terkuat yang pernah mencintai mu
Aku tidak bisa mencintai mu bertahun-tahun
Sungguh aku ingin menyerah.
Umur ku bukan remaja lagi seperti 3 tahun lalu.
Aku harus menata masa depan, tapi bukan dengan mu. Bukan.
Kamu pernah hadir hanya untuk memberiku pelajaran arti kesetiaan ini.
Seribu kali kamu dengan yang lain pun aku tetap tidak bergeming.
Bodoh ? Iya aku bodoh dalam mencintai mu
Sekarang, mari kita berjalan dengan jalan masing-masing 
Aku masih pendoa mu nomor satu atas kebahagiaan mu.
Semoga bukan ini akhir kita.
Semoga dipersimpangan jalan kita bisa saling berjabat tangan untuk berpisah secara baik-baik.




Dari, perempuan yang bodoh
dalam mencintai mu

Kamis, 13 Agustus 2015

perempuan yg berhasil mencurimu, yg nyata nya tak pernah bisa ku genggam

Diposting oleh Unknown di 10.10 0 komentar
Suara sam smith masih terdengar nyata ditelinga ku. Ku putar berulangkali. Satu kali. Dua kali. Tiga kali.
Suaranya semakin membuatku tersesak tak ada habisnya.
Ya, benar saja sore tadi aku kembali terluka oleh mu.
Semenjak aku tau kepindahan mu, tak pernah lagi ku coba mencari kabarmu.
Sore tadi, aku mencoba iseng membuka sosial media mu. Berharap fotofoto yg kau unggah seperti biasa. Keindahan jogja. Kota yg selalu ingin aku kunjungi. Kota yg telah menarikmu kedalamnya. Hingga jogja dapat membuat ku cemburu. Karena dengan mudahnya dia dapat menarik hati mu untuk melanjutkan study disana.
Satu foto yg kau unggah di akun instagram mu. Cukup membuat ku terisak. Yang benar saja, tibatiba lampu dirumah ku padam. Seolah tuhan telah menyiapkan momen-momen seperti ini agar aku bisa menangis diamdiam tanpa terlihat oleh mereka.
Perempuan itu. Kau tak menampakkan seluruh wajahnya. Hanya saja kau men-tag nya sehingga aku dapat melihat rupa gadis yg telah diamdiam mencurimu dari genggaman ku yg sebenarnya tak pernah dapat ku genggam.
Rasanya sudah berkalikali kau membuat ku menangis. Tak apa. Aku bisa lebih kuat dari yg kau bayangkan.
Setelah menangis hatiku sedikit lega. Biar ku bangun tembok tinggi dihati agar ketika kau mematahkan nya lagi dia tak sehancur ini.
Kamu yg tak pernah sadar akan terus ada wanita yg setia menunggumu. Masih pantaskah kamu menyakitiku sedalam ini ?
Kamu yg tak pernah melihatku, selalu mengabaikanku. Masih pantaskah aku bertahan sejauh ini ?
Kamu yang namanya selalu aku sebut dalam rumah tuhan. Masih pantaskah kau kucintai sedalam ini ?
Semanjak hubungan mu dg sahabat ku berakhir, memang tak pernah ku dapati wanita yg berhasil menggandeng mu. Tak pernah.
Apakah kali ini wanita itu istimewa untukmu ?
Aku sempat cemas ketika kau lama tak menggandeng seseorang lagi. Aku sempat cemas memikirkan hatimu yg patah karena penghianatan cintanya.
Aku sempat cemas melihat kau diamdiam masih mencintai dia.
Karena aku tau sakitnya.
Karena aku tau betapa tersiksanya batin mu. Cukup aku.
Aku bersyukur pada tuhan telah mengirimkan wanita itu untukmu. Sekali lagi, tak apa aku yg terluka.
Aku masih meminta pada tuhan jika suatu hari nanti kau bisa menjadi imam ku.
Aku masih bersikeras.
Bukankah ini salah satu tanda dari tuhan ?
Jika memang tak perlu lagi ada yg ditunggu.
Tak perlu lagi ada yg dicintai sedalam ini.
Karena sejatinya ketika kita menyerahkan seluruh hati pada orang yg salah maka bersiaplah untuk hancur seperti ini.
Kemudian aku menyerahkan hatiku ini pada tuhan.
Kemudian aku mengikhlaskan jalan hidup yg digariskan tuhan.
Karena jodoh tak tertukar.
Untuk mu yg bertahuntahun aku cintai sedalam ini, berbahagialah dengan kekasih barumu.

Rabu, 08 Juli 2015

5 menit mu

Diposting oleh Unknown di 06.17 0 komentar
Bulan ramadhan telah tiba, tuan.
Seperti biasa aku terlalu menggebugebu, sejuta harapan telah aku rangkai diatas rumah Tuhan itu.
Pagi buta aku telah bersiap menunggu travel yg telah ku pesan dua hari lalu, maklum musim mudik untuk mengantisipasinya aku telah memesan jauhjauh hari.
Perjalanan ke bandara telah ku perhitungkan, hingga aku memutuskan untuk tak sahur hari itu.
Aku terlalu berbahagia, tuan.
Kau tahu sendiri tuan, salah satu alasan ku pulang karena dirimu, tuan.
Sempat terakhir kali sebelum aku pulang, aku mengecek media sosial mu.
Sevuah laporan yang tebalnya kira-kira 30-40 halaman terpajang di profilmu.
Sudah kuduga kau masih asyik bercengkrama dengan setumpuk tugas kuliah mu.
Kau masih asyik bercengkrama dengan hasil penelitian mu pasar beringharjo.
Aku mulai penasaran dengan bahan penelitian mu,
Aku mulai tertarik dengan setiap sudut kota jogja,
Tak terkecuali kamu, tuan.
Aku selalu tertarik dengan setiap relungrelung hidupmu, dengan setiap warna hitam putih dihidupmu.
Akupun mulai tertarik dengan pasar beringharjo yang diamdiam bisa memikatmu dengan kemolekan nya.
Tuan, tidak terasa aku telah sampai di bandara dan perkiraan ku tiba disana meleset,
Waktu itu jalanan malang sangat lengang, tol yang menghubungkan malang - surabaya pun terlihat sepi, hingga aku bisa melihat nikmat Tuhan ketika matahari terbit.
Ya sunrise pertamaku di tanah surabaya.
1 jam, 2jam, 3jam aku menunggu hingga ku putuskan untuk segera check-in dan meninggalkan orang yang sedari tadiPagi duduk didepan ku sedang asyik mengotak-atik laptopnya.
Tapi bisa ku tebak, tuan. Dia sudah sesadari tengah malam berada di ruang tunggu kedatangan. Baju yang dia kenakan lusuh, mukanya seperti seharian tak terkena air.
1 hingga 2 jam aku take off. Akupun memanfaatkan nya untuk tidur. Karna tenagaku sejatinya sudah hampir habis, tapi sekali lagi tuan, aku tak bergeming untuk membatalkan puasaku. Sejuta, aahhh... semilyaran kebahagian sudah menungguku ditanah kelahiranku ini tuan. Aku merindukan ibuku, aku merindukan ayahku, aku merindukan saudaraku yg baru lahir yang belum pernah terjamah oleh tanganku sendiri, dan aku merindukan tuan berkumis ini.
Tak lama sekitar pukul 4 aku telah tiba dirumah, kepenatan ku menunggu di bandara, kecapekan ku terbang diudara telah terbayar lunas dengan melihat senyum mengembang kedua orangtua ku.
Sehari duahari, aku telah berada dirumah. Kucoba melirik media sosial mu lagi, barangkali petunjuk tuhan terselip disana, sedikit saja.
Tapi hasilnya nihil, aahh... aku tak mau menganggapnya nihil. Barangkali tuhan belum menemukan waktu yg tepat untuk aku bisa bertemu tuan.
Ketika aku berusaha berpikir positif, tak perlu waktu lama tibatiba mulutku berucap entah disadari atau tidak aku berani menanyakan nya bahkan menyebut namanya didepan ibuku.
Ibuku seolah tanpa beban mengatakannya, kalau kau telah pindah. Kalau kai takkan kembali kesini lagi. Kalau kau telah pergi tanpa mengucap kata perpisahan sebelumnya.
Aku bukan seorang anak yg baruBeranjak remaja, galau ketika ditinggal pergi sang lelakinya, berkoarkoar hingga setiap orang tahu jika kau sedang sedih, meratap hingga kau tak nafsu makan.
Aku belajar menahannya, aku belajar menyimpan rapat kesedihan atas kepergian mu, tuan.
Tuan, jika boleh jujur aku ingin memukulmukul mu, berharap perasaan mu, bukan....bukan perasaan, bahkan sudah ku tau sejak lama kau tak punya perasaan.
Aku hanya ingin mengetuk pintu hati yg kau tutup rapat sekali itu hingga bisa kau lihat aku. Aku hanya butuh katakata darimu. Aku hanya butuh penjelasan darimu.
5menit sisakan untuk bisa berbicara dengan ku.
Jika tuan menyuruhku untuk berhenti maka aku akan berhenti sesegera.
Tuan, sesak sekali sekarang dada ini. Tuan, demi tuhan aku mengharapkan mu berbicara. Agar kau bisa menegaskan ku, agar kau bisa membuat hati ini jera.
Tuan, aku boleh menangis ? Aahh... rasanya malu sekarang harus menangis, harus galau karena lelaki.
Aku tak pernah tau seberapa kuatnya aku, tapi aku bisa berjanji kepadamu sampai saat ini kesedihanku, kemarahanku sudah kuredam.
Hingga aku menulis ini rasanya airmata tak mau menetes, dia mengerti kesiasiaan ini memang harus berakhir begini. Kesiasiaam ini memang harus terjadi seperti ini.
Agar tak ada ruang lagi untuk ku bisa bertemu kamu.
Agar tak ada ruang lagi aku mengaisngais masalalu kita.
Agar aku tak ada ruang lagi untuk terus bertahan dengan kesiasiaan ini.
Semoga kau selalu berbahagia ditempat barumu itu, Tuan.

Kamis, 18 Juni 2015

surat untuk lelaki ku

Diposting oleh Unknown di 06.28 0 komentar
Selamat ulangtahun lelaki ku.
Selamat berkurang satu tahun lagi lelaki ku.
Bukan maksud lancang menyebut mu sebagai lelaki ku, tuan.
Bahkan aku tak bermaksud menunjukkan kepemilikan. Tuan, jika boleh aku tau apa keinginan mu dihari spesial bulan lalu ?
Aku bahkan berani menulis surat rahasia untuk ulangtahun mu ketika 4 bulan kemudian, tuan.
Aku bahkan mengucap dalam dada ingin memberi tahu mu segelintir kisah ketika aku diambang keputus asaan, tuan.
Kamu tentu tau persis aku hampir kehilangan akal sehat. Aku hampir kehilangan prinsip ku dalam berteman.
Kau tentu tahu persis perempuan terakhir bersanding dengan mu adalah sahabat ku.
Kau tahu persis cara nya membuat ku sesak tak ada habisnya melihat kalian saling merangkul begitu mesranya.
Kau tahu persis cara membuat ku putus asa ketika kau bilang perasaan tak bisa dipersalahkan.
Tuan, doa ku untuk mu selalu.
Tumbuh la menjadi lelaki ku yang kuat, yang tak pernah lagi menyalahkan orangorang disekitarmu, jadilah lelaki ku bahkan tanpa pernah bisa menjadi lelaki kepunyaan ku.
Tuan, sekarang kau tumbuh dewasa. Kau bahkan berani hengkang dari pulau sebrang untuk melanjutkan pendidikan mu.
Kau tahu persis perjuangan seorang perantau.
Aku tahu persis perjuangan seorang perantau.
Walau Tuhan menghadirkan rasa yang sama pada perjalanan hidup tapi kita tak pernah bertemu dipersimpangan jalanNya.
Tuan, sudah lama tak ku tangkap jejak mu disegala media sosial. Hilangkah kamu. Apa dunia baru mu lebih menarik ?
Tuan, semoga kau memiliki hidup yang lebih bermakna. Aku bisa memahami jika kau masih terlihat seperti anak kecil. Merengek ketika ada yang mengganggu.
Mendendam ketika suatu kebahagiaan nya dicuri.
Tidak tuan, aku bahkan tak pernah mencuri kebahagiaan mu ketika kau bersanding dg sahabatku sendiri.
Tidak tuan, aku tak pernah mengutuk mu agar kau segera putus dengan nya.
Tidak tuan, aku bahkan tak menampakkan senyum palsu didepan kalian.
Aku bahkan mengikhlaskan diri ketika aku tau kalian bertengkar karena ku.
Tuan kisah ini ku persembahkan sebagai kado untuk ulangtahun mu.
Kisah pilu. Kisah ketika aku tau kau sangat mencintai sahabat ku.
Hingga aku menulis ini pun aku masih mengetahui diam-diam kau masih mengharapkan dia kembali di peluk mu.
Tuan, aku bisa berbuat apa ?
Pantaskah aku memohon kepadanya untuk kembali padamu.
Tuan, jangan mengurung dirimu lebih dari ini. Bebaskan hatimu tuan, jangan jadi seperti aku yang hanya mampu menjaga mu dari kejauhan, yang hanya mampu mengisahkan tentang mu lewat tulisan diblog.
Lucu tuan. Kau mencintai dia. Aku mencintai mu. Dia mencintai oranglain.
Tuan ini tak akan ada ujungnya.
Tuan sekali lagi kuucapkan, selamat ulang tahun yang ke 19

Senin, 15 Juni 2015

Menerka Lagi

Diposting oleh Unknown di 21.41 0 komentar
Hari ini ada temen kelas yang nanya kenapa masih betah sendiri,
Sejenak tak bisa menjawab, mencari-cari jawaban yang tepat. Lebih tepatnya bertanya pada hati masih adakah lelaki berkumis tipis itu dihati.
Sekali lagi mencoba menerka perasaan yang sesungguhnya tak mungkin bisa dikatakn cinta lagi.
Lelaki berkumis tipis yang belakangan memilih melanjutkan pendidikan nya di bidang pariwisata, bagaimana kabar mu tuan ?
Masihkah kamu bersanring dengan setumpuk keegoan mu ?
Tuan, seandainya saya bisa mengeluh pada keadaan yang tak pernah ada pangkal dan ujungnya ini, masih bisakah aku merangkul mu sebagai teman. Teman dekat, yang kebanyak orang bilang tak mungkin ada yang namanya mantan teman.
Nyata nya sekarang hubungan kita bisa disebut seperti itu.
Tuan, ingatkah tempat kita saling beradu mata menatap beberapa detik, bertemu tanpa sengaja. Berulangkali.
Ini tepat setahun aku sudah tak pernah kesana, ada yang aneh. Hawanya tak sama lagi, orang nya tak sama lagi.
Tuan, perasaan ini tak pernah kau pupuk, bahkan tak pernah kau sirami. Tapi mengapa dia tumbuh subur, mengalahkan usia tanaman bawang yang kutanam ini.
Perasaan macam apalagi yang ingin kau persalahkan, tuan ?
Aku sudah ketinggalan kereta berpuluh-puluh mil, sudah tertutup rapat semua pintunya. Tak bisakah kau menggandeng tangan ku, kemudian mengejar ketinggalan bersama dg ku ?
Aku masih menunggu mu, tuan
Menunggu, apakah tangan ini akan kau genggam atau kau hempaskan lagi.
Bisa kau sebutkan tuan, butuh berapa tahun lagi aku menunggu ? 
Bahkan kau tak pernah menyuruhku menunggu.
Bodoh sekali gadis tengil ini, menunggu tanpa disuruh. 
Aku bukan tak ingin membuka hati lagi, tuan.
Gadis tengil ini hanya takut tak bisa menemukan sosok seperti mu.
Kamu tau dia bahkan rela mencintai olahraga basket. Kamu tahu persis tuan, dia bukan seorang pencinta olahraga fisik.
Tuan, akupun ingin lepas dari masa lalu ini
Tapi mengapa setiap ingin memulai, selalu membandingkan pria-pria itu dg mu.
Tuan, malam ini malang sangat dingin.
Bisa ku tebak suhunya sekitar 23-20 derajat. 
Tuan, bisa kau ucapkan kata perpisahan sekali saja untuk mengakhiri hubungan yang menurutku tak bisa disebut teman ini ?
Kemudian aku bisa berjanji padamu, tak akan mengusik mu. Bukan mengusik, aku bahkan tak ada nyali mengusik lelaki berkumis tipis ini.
Tuan, tak perlu lagi kau menampakkan mata sinis mu lagi ketika kita bertemu dikemudian hari. 
Gadis tengil ini sudah dewasa tuan, dia bisa mengontrol hatinya. 
Berbahagialah tuan, hingga aku bisa menemukan mengapa kita tak pernah bisa bersatu dalam ikatan apapun.
Berbahagialah tuan, hingga aku menemukan alasan mengapa aku tetap mencintai mu hingga detik ini.
Berbahagialah tuan, hingga aku menemukan alasan untuk menutup lembar masa lalu ini.
Berbahagialah tuan berkumis tipis.

Rabu, 29 April 2015

Diposting oleh Unknown di 04.21 0 komentar
Dear Monalisa,

Hello my best friend, I will have a party for
celebrating my birthday. It will begin on Monday,
May 4, 2015 at 8 PM . It will be held in my
house, Tirto Utomo Street No.16D Landungsari .
I do hope that you can come to gather
with the other friends praying for my birthday.
Do not arrive late because we will a fun game.
See you!

If you have any questions, call me at
0812345789101112

Your Beautiful Friend
Septiana N Untari

Sabtu, 04 April 2015

DOES HE INCLUDE AN INTROVERT ?

Diposting oleh Unknown di 21.55 0 komentar
Does he include an Introvert?
Introverted personality where it is a personal character that is both individual and usually more quiet and introverted, a little talk and more like to be a good listener in a group or prefer to be alone at home rather than having to get together with other people.

According to Jung, the introvert is skilled they travel to world in the (inner core), which themselves. They always try to understand themselves by doing a lot of reflection. Eventually they become someone who understands herself, principled, not easily influenced people other, and knowing what the objectives his life.

Unfortunately, sometimes they are too preoccupied with his own world, the world of "I", "me" and "I". So sometimes they are less sensitive to environment and ultimately the environment was can not accept those who introvert with okay. They know what they want but difficult to communicate.

for those crowds making power they quickly disappear. Therefore usually they only occasionally interact, then silence. When they stressed, introverts prefer solitude or just want share to one or two people they to believe. For introverts are quiet atmosphere atmosphere comfortable where they can fill their energy. Moreover, usually the introvert only speak necessary and just talk about what indeed they want to talk. And it turns out "that introverts are silent, understood that he was having trouble and need to think about yourself first. Do Now and once asked him 'Are you allright?'. But leave him alone. "
 

Kertas Usang Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting